Kamis, 05 Februari 2009
bersama sepi
bersama sepi kucoba berlari bawa luka
hati
bersama sepi coba mengapai mimpi
tanpa mengenal nurani
bersama sepi kurasa sunyi
mati sendiri
bersama sepi kuingin telanjangi hari
dan buatkan dia baju
bersama sepi aku menghayal
agar hilang sendiri di kemudian hari
bersama sepi aku serasa
mati berdiri
bersama sepi coba temani
mata hati yang seakan sudah mati suri
bersama sepi kutakut
dihantui sunyi dan kesendirian
bersama sepi kubawa berlari luka hati
yang sakit bagai tersayat belati
bersama sepi kungin mati
gantung diri
tanpa ada yang tahu bahwa ku ingin sendiri
bersama sepi kusudahi masa
dimana aku sendiri
bersama sepi menjerit nurani
bersama sepi tertawa sendiri
dan bersama sepi biarkanlah semua yang
telah terjadi.
bersama sepi kucoba berlari bawa luka
hati
bersama sepi coba mengapai mimpi
tanpa mengenal nurani
bersama sepi kurasa sunyi
mati sendiri
bersama sepi kuingin telanjangi hari
dan buatkan dia baju
bersama sepi aku menghayal
agar hilang sendiri di kemudian hari
bersama sepi aku serasa
mati berdiri
bersama sepi coba temani
mata hati yang seakan sudah mati suri
bersama sepi kutakut
dihantui sunyi dan kesendirian
bersama sepi kubawa berlari luka hati
yang sakit bagai tersayat belati
bersama sepi kungin mati
gantung diri
tanpa ada yang tahu bahwa ku ingin sendiri
bersama sepi kusudahi masa
dimana aku sendiri
bersama sepi menjerit nurani
bersama sepi tertawa sendiri
dan bersama sepi biarkanlah semua yang
telah terjadi.
Look at Me !
Dengan rasa hormat yang sangat, kulalui panasnya sang surya hari itu.Tanpa pernah berpikir panjang mau jadi apa dan akan bagaimana nasibku nanti,keluh kesah seakan hanya kusimpan dalam hati.Walupun kenyataan ini memang kejam tuk dikecap namun kuharus rasakan pahitnya dunia seakan-akan aku sedang minum madu,
walau tak kenal cuaca sekalipun. Bersama teman setiaku ,naik turun penumpang yang
memang sudah menjadi pemandangan yang biasa kulihat.
Sebenarnya aku mau kerja yang lebih baik daripada hanya sebagai awak bis kota.
Yang kerjaanya hanya teriak sana teriak sini nguber penumpang 'tuk kejar setoran.
Tapi, dari sinilah kuberpikir bahwa kehidupan ini harus disyukuri,sebab ada seorang temanku yang kerjaanya ngamen saban hari dengan tongkat sebagai penopang tubuhnya alias tidak punya kaki sebelah ,belum lagi ada temanku yng kerja jadi kuli angkut beras di gudang. Melihat mereka yang begitu ikhlas menjalani harinya aku jadi ikut-ikutan
bersyukur walau hanya bekerja kena panas dan terkadang masuk angin kena hujan.
Mungkin banyak orang berpikir dunia ini tak adil dan tak seindah yang dibayangkan,tapi jangan lupa
banyak pula orang yang merasa selalu kurang dengan apa yang dicapainya.
Namanya juga manusia, aku pun merasa hidupku ini selalu kurang baik itu kurang akal,kurang uang maupun kurang sempurna karena memang kita dilahirkan didunia ini memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.untuk itu, hidup ini harus bersyukur dan tak lupa optimis sebab tanpa rasa optimis semua usaha yang kita lakukan hanya sia-sia.
Kadang kala dalam hidup kita harus berkorban seperti nabi ibrahim yang rela mengorbankan anaknya untuk disembelih,karena menurutku lebih baik ancur-ancuran diwaktu muda dalam hal positif tentunya daripada harus merasakan kesusahan yang amat sangat di masa tua.
Ya,beginilah hidupku yang penuh liku-liku dan pertanyaan yang jawabnya selalu tersembunyi dalam kantongku.
Nasib orang hanya Tuhan yang tahu dan yang lainnya semoga selalu bersyukur dan ikhlas menghadapi hari
yang terus mengejar sampai kita benar-benar habis kemudian sirna.
Thank's
walau tak kenal cuaca sekalipun. Bersama teman setiaku ,naik turun penumpang yang
memang sudah menjadi pemandangan yang biasa kulihat.
Sebenarnya aku mau kerja yang lebih baik daripada hanya sebagai awak bis kota.
Yang kerjaanya hanya teriak sana teriak sini nguber penumpang 'tuk kejar setoran.
Tapi, dari sinilah kuberpikir bahwa kehidupan ini harus disyukuri,sebab ada seorang temanku yang kerjaanya ngamen saban hari dengan tongkat sebagai penopang tubuhnya alias tidak punya kaki sebelah ,belum lagi ada temanku yng kerja jadi kuli angkut beras di gudang. Melihat mereka yang begitu ikhlas menjalani harinya aku jadi ikut-ikutan
bersyukur walau hanya bekerja kena panas dan terkadang masuk angin kena hujan.
Mungkin banyak orang berpikir dunia ini tak adil dan tak seindah yang dibayangkan,tapi jangan lupa
banyak pula orang yang merasa selalu kurang dengan apa yang dicapainya.
Namanya juga manusia, aku pun merasa hidupku ini selalu kurang baik itu kurang akal,kurang uang maupun kurang sempurna karena memang kita dilahirkan didunia ini memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.untuk itu, hidup ini harus bersyukur dan tak lupa optimis sebab tanpa rasa optimis semua usaha yang kita lakukan hanya sia-sia.
Kadang kala dalam hidup kita harus berkorban seperti nabi ibrahim yang rela mengorbankan anaknya untuk disembelih,karena menurutku lebih baik ancur-ancuran diwaktu muda dalam hal positif tentunya daripada harus merasakan kesusahan yang amat sangat di masa tua.
Ya,beginilah hidupku yang penuh liku-liku dan pertanyaan yang jawabnya selalu tersembunyi dalam kantongku.
Nasib orang hanya Tuhan yang tahu dan yang lainnya semoga selalu bersyukur dan ikhlas menghadapi hari
yang terus mengejar sampai kita benar-benar habis kemudian sirna.
Thank's
Senin, 02 Februari 2009
Isi hati Ku
suara hati
disetiap langkah hatiku
mati menunggu rasa itu
disetiap langkah hatiku
awan mendung menghentak kalbu
di sisi lain semua itu
waktu berjalan makin kelam
di sudut lain ku melangkah
takdir berjalan mengikuti
Aaa...Aaa...dengarkanlah suara hatiku ini
dengarkanlah suara batinku ini
dengarkanlah suara angin menjerit
saksikanlah suara bumi meronta
disetiap langkah hatiku
mati menunggu rasa itu
disetiap langkah hatiku
awan mendung menghentak kalbu
di sisi lain semua itu
waktu berjalan makin kelam
di sudut lain ku melangkah
takdir berjalan mengikuti
Aaa...Aaa...dengarkanlah suara hatiku ini
dengarkanlah suara batinku ini
dengarkanlah suara angin menjerit
saksikanlah suara bumi meronta
CINTA
Aku terlahir dari cinta dan hidup untuk cinta seperti layaknya sang surya yang tak henti bersinar menemani birunya mega yang semakin renta. Aku datang karena cinta yang mengalir dalam darahku dan menjadikannya kering hingga hampa,sepi dan frustasi. Aku memang pemberontak, memberontak karena cinta yang tak kunjung tiba, Walau hati terus menunggu dan menunggu sampai kata tak bisa terucap lagi dengan pasti.
Aku memang cinta, tapi mengapa dia tak cinta? Aku memang gila, karena dunia memang sudah gila Aku memang luka, luka karna cinta. Aku memang bodoh ,karena menunggu dia yang semu.
Cinta memang aku selalu memujamu walaupun kutak tahu kau ada dimana???
dipelupak mata hatiku yang ada hanya kamu! meski kau tak tahu namun aku merasa bahwa aku memang merindukanmu.
Aku cinta tapi dia tak cinta. Aku sirna maka cinta ini takkan pernah sirna, Walau luluh hilang ditelan zaman dan berguguran seperti daun yang tertiup angin.
Terima kasih cinta karena t'lah memberikan nafas surga bagiku yang hampa tanpa cinta .
Aku memang cinta, tapi mengapa dia tak cinta? Aku memang gila, karena dunia memang sudah gila Aku memang luka, luka karna cinta. Aku memang bodoh ,karena menunggu dia yang semu.
Cinta memang aku selalu memujamu walaupun kutak tahu kau ada dimana???
dipelupak mata hatiku yang ada hanya kamu! meski kau tak tahu namun aku merasa bahwa aku memang merindukanmu.
Aku cinta tapi dia tak cinta. Aku sirna maka cinta ini takkan pernah sirna, Walau luluh hilang ditelan zaman dan berguguran seperti daun yang tertiup angin.
Terima kasih cinta karena t'lah memberikan nafas surga bagiku yang hampa tanpa cinta .
Langganan:
Postingan (Atom)