Senin, 27 September 2010
Senin, 20 September 2010
Jumat, 17 September 2010
Kamis, 16 September 2010
Rabu, 15 September 2010
Dimanakah Ada Jalan C I N T A............................
jawabnya ada di Hati...........
Dimanakah Hati itu berada.....
saat ia bergejolak karena cinta.........
Dimanakah ada jalan cinta..........
Sesaat setelah ia meracuni pikiran dan akalmu.....
ketika ketakutan tlah berubah jadi keberanian.........
dan dendam telah menjelma menjadi cinta...........
Dimanakah ada jalan cinta.........
dimana-mana........
di sekitar kita.......
di luar sana........
saat air mata mengalir.........
saat canda dan tawa bersemi..........
saat musim dingin menyelimuti........
saat dimana rindu terus menggebu.........
dan saat kata sayang telah terucap dari bibir bibir yg fana...............
Dimanakah ada jalan cinta ..............
di saat keyakinan telah tumbuh..........
merekah diantara dua insan..........
Dimanakah ada jalan cinta..........
tak usah kau cari............
pasti dia 'kan datang sendiri........
menepi dalam hati..........
dan terucap janji setia abadi...............Sampai mati..................!
Senin, 06 September 2010
Antara Kurma dan Cinta !
kau pilih yang mana ?
kurma untuk sahur dan
berbuka penuh cinta
antara kurma dan cinta
mana yang lebih manis ?
kau pilih kurma, manisnya manis alami
tapi cinta, manisnya tak semanis yang kaurasa
antara kurma dan cinta
mari kita berbagi !
jika kurma tak membuat sakit perut
tapi cinta terkadang bikin sakit hati
antara kurma dan cinta
mana yang kau pilih !
lebih baik kenyang makan kurma
atau kenyang menelan cinta
antara kurma dan cinta
mari kita berpikir !
sangat jauh tumbuhnya kurma
tapi sangat dekat tumbuhnya cinta
antara kurma dan cinta
keduanya begitu menggugah selera
menikmatinya seperti seindah surga
tapi membencinya ibarat masakan tanpa garam
antara kurma dan cinta
apakah kau pilih dua- duanya !
buah ciptaan Sang Maha Kuasa
atau buah ciptaan anak cucu Adam
Rabu, 01 September 2010
"Jerawat- Jerawat di negeri Kita....."
Geologis Belanda Jean-Jacquez Dozy mengunjungi Indonesia pada 1936 untuk menskala glasierPegunungan Jayawijaya di provinsi Irian Jaya di Papua Barat. Dia membuat catatan di atas batu hitam yang aneh dengan warna kehijauan. Pada 1939, dia mengisi catatan tentang Ertsbergbahasa Belanda untuk "gunung ore"). Namun, peristiwa Perang Dunia II menyebabkan laporan tersebut tidak diperhatikan. Dua puluh tahun kemudian, geologis Forbes Wilson, bekerja untuk perusahaan pertambangan Freeport, membaca laporan tersebut. Dia dalam tuga mencari cadangan nikel, tetapi kemudian melupakan hal tersebut setelah dia membaca laporan tersebut. Dia berhenti merokok dan melatih badannya untuk menyiapkan perjalanan untuk memeriksa Ertsberg. Ekspedisi yang dipimpin oleh Forbes Wilson dan Del Flint, menemukan deposit tembaga yang besar di Ertsberg pada 1960.
Penghasilan tembaga Grasberg meningkat dari 515.400 ton pada 2004 menjadi 793.000 ton pada 2005. Produksi emas meningkat dari 1,58 juta ons menjadi 3,55 juta ons.
(wikipedia.com).............
Pada awalnya sumur tersebut direncanakan hingga kedalaman 8500 kaki (2590 meter) untuk mencapai formasi Kujung (batu gamping). Sumur tersebut akan dipasang selubung bor (casing ) yang ukurannya bervariasi sesuai dengan kedalaman untuk mengantisipasi potensi circulation loss (hilangnya lumpur dalam formasi) dan kick (masuknya fluida formasi tersebut ke dalam sumur) sebelum pengeboran menembus formasi Kujung.
Sesuai dengan desain awalnya, Lapindo “sudah” memasang casing 30 inchi pada kedalaman 150 kaki, casing 20 inchi pada 1195 kaki, casing (liner) 16 inchi pada 2385 kaki dan casing 13-3/8 inchi pada 3580 kaki (Lapindo Press Rilis ke wartawan, 15 Juni 2006). Ketika Lapindo mengebor lapisan bumi dari kedalaman 3580 kaki sampai ke 9297 kaki, mereka “belum” memasang casing 9-5/8 inchi yang rencananya akan dipasang tepat di kedalaman batas antara formasi Kalibeng Bawah dengan Formasi Kujung (8500 kaki).
Diperkirakan bahwa Lapindo, sejak awal merencanakan kegiatan pemboran ini dengan membuat prognosis pengeboran yang salah. Mereka membuat prognosis dengan mengasumsikan zona pemboran mereka di zona Rembang dengan target pemborannya adalah formasi Kujung. Padahal mereka membor di zona Kendeng yang tidak ada formasi Kujung-nya. Alhasil, mereka merencanakan memasang casing setelah menyentuh target yaitu batu gamping formasi Kujung yang sebenarnya tidak ada. Selama mengebor mereka tidak meng-casing lubang karena kegiatan pemboran masih berlangsung. Selama pemboran, lumpur overpressure (bertekanan tinggi) dari formasi Pucangan sudah berusaha menerobos (blow out) tetapi dapat diatasi dengan pompa lumpurnya Lapindo (Medici).
Akibat dari habisnya lumpur Lapindo, maka lumpur formasi Pucangan berusaha menerobos ke luar (terjadi kick). Mata bor berusaha ditarik tetapi terjepit sehingga dipotong. Sesuai prosedur standard, operasi pemboran dihentikan, perangkap Blow Out Preventer (BOP) di rig segera ditutup & segera dipompakan lumpur pemboran berdensitas berat ke dalam sumur dengan tujuan mematikan kick. Kemungkinan yang terjadi, fluida formasi bertekanan tinggi sudah terlanjur naik ke atas sampai ke batas antara open-hole dengan selubung di permukaan (surface casing) 13 3/8 inchi. Di kedalaman tersebut, diperkirakan kondisi geologis tanah tidak stabil & kemungkinan banyak terdapat rekahan alami (natural fissures) yang bisa sampai ke permukaan. Karena tidak dapat melanjutkan perjalanannya terus ke atas melalui lubang sumur disebabkan BOP sudah ditutup, maka fluida formasi bertekanan tadi akan berusaha mencari jalan lain yang lebih mudah yaitu melewati rekahan alami tadi & berhasil. Inilah mengapa surface blowout terjadi di berbagai tempat di sekitar area sumur, bukan di sumur itu sendiri.
Buat Kekasihku "Sendiri"
sendiri
diantara tanya
kapan cintaku menepi?
yang kutahu kekasihku
hanya sendiri
adalah diriku sendiri
yg berdiri di bumi ciptaan-Nya
sudah cukup
aku sendiri
tanpa pendamping
menggarungi hidup
hanya dengan cucuran keringat dan air mata
sudah cukup kususuri setiap hati
tanpa tahu kapan
kuharus berhenti
aku menikmati hidupku
sendiri
diantara tanya
kapan cintaku menepi